Ternyata semakin Linda berada di kelas ini, ia mulai muak. Muak dengan situasi di sana, muak dengan pemandangan itu. Pemandangan yang kerap kali ditolak oleh alam bawah sadarnya, tapi alm sadarnya tahu bahwa ia harus tersenyum melihat itu semua.
Ya, pemandangan dua sejoli itu. Tiar dan Merlia. Alam sadar Linda sngat menyukai merek berdua, tentunya karena mereka adalah teman dekat Linda. Dan tak jarang mereka pun berbicang bersama, atau bahkan saling mengejek satu sama lain atas nama BERCANDA. Tetapi, sayanganya alam bawah sadar Linda masih tidk menyukai mereka berdua jika bersama. Alam bawah sadar Linda masih membenci pemandangan itu. Terutama saat itu.
“Hey..!! Aku mau nonton battleship lho, ada yang mau ikut??” sahut Linda setelah berada di luar kelas setelah jam pelajaran usai. “Gak deh, Lin.. Kamu video in aja filmnya.” seloroh Tiar sambil nyengir. “Loh? buat apa?” tanya Linda. “Buat aku Lin, kan kita temeeen..” sahut Tiar sambil tertawa. Sesaat, Linda menatap Tiar yang bersanding dengan Merlia pada saat itu. Keningnya tiba-tiba mengerut. “Ah, yaudahlah sana!” itu sangat spontan terucap dibibir Linda.
“Loh? Sana kemana?” tanya Tiar heran. Merlia pun sama herannya.
SIALAN! kenapa ngomong gitu??! umpat Linda dalam hati.
Dan pada saat itu Linda menyadari bahwa alam bawah sadarnya masih tidak menykai mereka berdua saat bergandengan.
Catatan Anak Sastra 