Monthly Archives: November 2015

Dear R/M

Satu kali lagi.
Aku tidak mencari. Aku bahkan tidak tahu. Entah kenapa dari matamu ada energi yang sama dengan mata seseorang beberapa tahun lalu—yang kini masih terngiang dalam otakku.

Entah kenapa gerik tubuhmu.. serupa ketika seseorang memperlakukanku. Memberiku jalan. Menunduk ketika ku berbicara. Menyampirkan telinganya ketika ingin mendengar ocehanku. Apakah kau satu lagi sosok yang menemukanku? Mengapa rasanya mirip. Walaupun aku tahu, aku sangat tahu.. kau jauh berbeda dengan seseorang itu.

Satu kali lagi. Aku merasakan perasaan tak karuan ini. Apakah aku salah paham? Salah paham dengan diriku sendiri yang mengaitkan paksa antara kau dan seseorang dar masa lalu? Salah paham atas gerikmu yang berbeda dimataku?

Sampai saat ini, aku tidak bisa memastikan. Tidak mampu. Terlalu takut. Terlalu kabur. Rasa. Citra. Suara. Mengendur.

Aku tidak bisa membedakan antara jatuh cinta dan rindu pada saat yang sama.

Dear R/M.

Seperti Katak yang keluar dari Tempurung

Di akhir-akhir semester 3 ini gue merasakan sesuatu yang berubah dalam diri gue. Terutama pemikiran gue akan satu hal.

Semester ini gue belajar banyak hal-hal baru kaya filsafat, metode penelitian budaya, kebudayaan dan sastra Inggris, trus Morfologi ( salah satu cabang linguistik yang ngebahas tentang struktur kata). Menurut gue “mereka” semua itu berhubungan satu sama lain. Filsafat jadi Ibunya sementara yang lain jadi anak-anak filsafat yang bisa mendukung filsafat atau bahkan mengkhianati filsafat. Kenapa gue bisa bilang gitu? Continue reading Seperti Katak yang keluar dari Tempurung

Maybe, friend.

It was raining. A heavy rain poured from the sky. It looked dark as my mind went by. I stayed in the cafeteria, so did you. You ate the food in half mood. Seemed bored since the lecture. All your smile looked different today, and I asked you what happened to you, why you looked so different, what were you doing last week. You didn’t say anything, my friend. And some how this was suck for me. I mean.. I felt like I’m nothing. Because I always believe that best friend should share each other’s happiness and anxiety. I don’t like if I can’t do anything. Just sit, not knowing anything. I hate that. I hate that when you said “You don’t need to know what’s going on on me” It seemed like.. there’s wall and I can’t break it.

I was curious. I was worry. I can’t tell this directly but I was. I am. And that kind of feeling turns into fear. Fear that I’ll be losing you.

Maybe, I just don’t know you so well…

Maybe..

Come back Dumb back

Come back Dumb back, May I—
to see it pounds my Heart
Come back Dumb back, Should’ve I—
realize when we’re apart

Miss ya kiss ya, Can I—
my skin went grow and hard
Miss ya kiss ya, Could’ve I—
to me you might so guard

And, now—in a sleep
‘Tis my heart calling yours
‘Tis my heart signalling deep
Whether ours still have some doors